Food Terminologi

1. SATE



Kata "sate" atau "satai" diduga berasal daribahasa Tamil. Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab dan pendatang Muslim Tamil dan Gujarat dari India ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab.


2. Songkolo Bagadang



Songkolo Bagadang adalah makanan khas Bugis Makassar di Sulawesi Selatan. Songkolo adalah beras ketan yang diolah dengan cara dikukus atau direbus kemudian disajikan dengan taburan kelapa yang gurih dan manis dengan pendamping ikan asin dan sambal tumis. Biasanya dikemas menggunakan daun pisang. Di Makassar, makanan ini biasanya dijual pada saat mulai malam sampai pagi hari. Sesuai namanya ”Bagadang” (begadang), makanan ini dikonsumsi pada malam hari oleh para penjelajah malam seperti pekerja malam atau orang-orang yang aktivitasnya di malam hari.


3. BAKMI



Bakmi adalah salah satu jenis sajian miyang dipopulerkan oleh pedagang-pedagang Tiongkok ke Indonesia. Bakmi juga sering disebut yamien atau yahun. Bakmi juga merupakan makanan yang terkenal terutama di daerah-daerah "pecinan" di Indonesia. Biasanya bakmi telah diadaptasi dengan menggunakan bumbu-bumbu Indonesia. Tebalnya bakmi adalah antara Mian Cina dan Udon Jepang, selain itu ada berbagai variasi bakmi di Indonesia.

Bakmi yang paling umum adalah yang terbuat dari tepung terigu atau bakmi kuning. Jenis kedua yang juga terkenal adalah kwe tiaw, yang dibuat dari beras dan bentuknya lebih lebar serta lebih tipis dari bakmi. Kedua variasi ini biasa digoreng atau direbus sebelum disajikan.


4. Panada



Panada adalah cemilan yang mirip dengan pastel, namun memiliki perbedaan mendasar pada bahan kulitnya dan isiannya. Jika biasanya pastel dibuat dengan kulit pastry, maka panada dibuat menggunakan luaran dengan bahan pembuatan seperti roti. Maksudnya kulitnya dibuat mirip roti, yaitu dibuat dengan tepung terigu, telur ayam, garam, dan ragi instan. Sedangkan untuk isiannya kebanyakan diisi dengan ikan, khusunya ikan cakalang yang melimpah di Sulawesi. Walaupun kadang-kadang ada yang menggunakan isian daging ayam dan sayuran seperti pastel.


5. Fettuccine



Fettuccine (diucapkan [fettuttʃiːnə], secara harfiah "pita kecil" dalam bahasa Italia, Fettuccina) adalah sejenis pasta yang populer di masakan Romawi dan Tuscan. Ini adalah pasta tebal datar yang terbuat dari telur dan tepung (biasanya satu telur untuk setiap 100 g tepung), lebih lebar dari pada tapi mirip dengan tagliatelle khas Bologna. Hal ini sering dimakan dengan sugo d'umido (ragù daging sapi) dan ragù di pollo (chicken ragù).

Fettuccine secara tradisional dibuat segar (baik di rumah atau komersial) tapi fettuccine kering juga bisa dibeli di toko.
Spinachfettuccine terbuat dari bayam, tepung, dan telur. Makanan yang dibuat dengan fettuccine termasuk Fettuccine Alfredo.



6. Kue Lontar



Kue lontar merupakan kue khas Papua yang menurut sejarah kedatangannya dibawa oleh orang-orang Belanda pada masa lalu. Pada mulanya kue ini disebut dengan rontart, tapi karena agak sulit dilafalkan maka penduduk Papua akhirnya menyebut kue ini menjadi kue lontar.


7. Wafel



Kata "wafel" pertama kali muncul dalam bahasa Inggris pada tahun 1725: "Wafel. Ambil bunga... Langsung berasal dari Belanda yaitu wafel, yang berasal dari Belanda Tengah yaitu wafele .Sementara kata wafele di Belanda Tengah pertama kali dibuktikan pada akhir abad ke-13, ini didahului oleh walfre Prancis pada tahun 1185; baik dari kaum Frank * wafla 'honeycomb' atau 'cake'.

Ejaan alternatif di seluruh Eropa modern dan abad pertengahan meliputi waffe, wafre, wafer, wâfel, waufre, ituffe, gaufre, goffre, gauffre, wafe, waffel, wåfe, wāfel, wafe, vaffel, and våffla.



8. Pie Susu



Pie susu diperkenalkan pada 1940-an oleh Tengs cha Chaan di Hong Kong. Pie susu lalu diperkenalkan di cafe-cafe dan toko-toko roti Barat untuk bersaing dengan restoran dim sum, terutama yum cha. Selama ledakan ekonomi tahun 1950-an dan 1960-an, Lu Yu Teahouse memimpin dengan mini pie susu nya.

Sebuah teori menyatakan bahwa kue pie susu yang berasal dari Hong Kong sebenarnya mengadaptasi tart custard yang berasal dari Inggris. Canton yang memiliki kontak dengan Inggris disebut-sebut sebagai awal mula proses adaptasi ini. Apalagi sebagai bekas koloni Inggris, Hong Kong juga mengadopsi beberapa makanan Inggris, sehingga makin memperkuat teori pie susu yang berasal dari Inggris.

Sementara itu teori lain menyatakan bahwa pie susu sangat mirip dengan kue asal Portugis. Kue mirip pie susu asal Portugis itu memiliki nama pastel de nata. Teorinya, kue ini hinggap di Hong Kong via koloni Portugis yang berada di Makau.


9. Kue Putu Cangkiri



adalah salah satu makanan khas dari Sulawesi Selatan yang berbentuk seperti cangkir hanya saja dalam ukuran yang lebih kecil yaitu sekitar sepertiga dari ukuran cangkir teh pada umumnya, karena itulah namanya putu cangkiri’ di mana kata cangkiri’ merujuk pada kata cangkir.


10. Mantau Roti


Roti Mantau atau Mantou sebenarnya merupakan makanan pokok di daerah Cina bagian utara. Makanan ini juga banyak ditemui di kawasan kuliner di Beijing seperti Wangfungjin, Jiumen Street yang merupakan tempat menjual jajanan pasar di Beijing atau di restoran-restoran yang ada di Beijing.

Di daerah Cina bagian utara, makanan ini merupakan makanan yang mahal, karena bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan pilihan dan berkualitas tinggi. Mantou memiliki rasa manis, dan padat, namun ketika dikunyah sangat lembut. Bentuk Mantou pada umumnya berbentuk persegi panjang yang menggelembung, dengan bagian samping lebih menggelembung dari bagian atasnya. Dalam bahasa Cina, kata Mantou memiliki arti “Kepala Orang Barbarian”. Cerita ini merupakan cerita yang populer dari Periode Kerajaan, saat Zhuge Liang (panglima tentara) memimpin perang melawan pasukan Shu, setelah mengalahkan penguasa Barbar Meng Huo. Di tengah perjalanan, Zhuge Liang bertemu dengan sungai dengan arus yang sangat deras. Pasukan Zhuge Liang tidak bisa melewati sungai itu, kemudian sang penguasa Barbar memberitahukan bahwa cara untuk menyeberangi sungai tersebut adalah dengan mengorbankan 50 kepala orang Barbar untuk menenangkan dewa penunggu sungai. Zhuge mempunyai ide lain, ia pun membuat adonan roti yang menyerupai kepala manusia, kemudian ia membunuh sapi dan kuda, lalu dagingnya diisikan ke dalam roti tersebut, hingga mirip dengan kepala manusia sungguhan. Zhuge Liang dan pasukannya kemudian melemparkan roti isi tersebut ke dalam sungai, dan akhirnya ia dan pasukannya berhasil menyeberang sungai. Dari awal ukuran sebesar kepala manusia dengan isi daging yang banyak, pada jaman dinasti Tang, ukurannya diperkecil dari sebelumnya dan kemudian dibuat tanpa isi yang kemudian disebut Mantao.

Komentar