1. Bulgogi
2. Kaiser Roll
3.Dakjuk
Sumber : https://itskoreanworld.wordpress.com/2013/03/22/10-makanan-tradisional-korea/
5. Samgyetang
Sumber : https://itskoreanworld.wordpress.com/2013/03/22/10-makanan-tradisional-korea/
6. French Fries
7. Bibimbap
Sumber : https://itskoreanworld.wordpress.com/2013/03/22/10-makanan-tradisional-korea/
8. Nasi Uduk
9. Japchae
Sumber : https://itskoreanworld.wordpress.com/2013/03/22/10-makanan-tradisional-korea/
10. Takoyaki
Bulgogi adalah masakan daging yang dibumbui dengan campuran kecap asin dan gula, dan bumbu lain sesuai daerah – daerahnya. Daging yang digunakan antara lain daging sirloin dan daging sapi yang berkualitas bagus. Cara memakannya pun sangat unik yaitu dengan daun selada yang digunakan sebagai pembungkus bulgogi serta kimchi, bawang putih, atau penyedap lain sesuai selera. Di Jepang juga terdapat makanan yang hampir sama seperti bulgogi hanya saja namanya adalah Yakiniku. Bedanya adalah bumbu daging bulgogi sengaja dibuat lebih manis, dan air pada bumbu cukup banyak sehingga daging tidak dipanggang di plat besi (teppan) melainkan di atas panci datar.
2. Kaiser Roll
Kaiser roll juga disebut Wina roll atau hard roll, adalah roti gulung bulat yang biasanya berkerak, berasal dari Austria. Terbuat dari tepung putih, ragi, malt, air dan garam, dengan sisi atas biasanya dibagi dalam pola simetris dari lima segmen, dipisahkan oleh potongan superfisial melengkung memancar dari pusat keluar atau dilipat dalam serangkaian lobus tumpang tindih menyerupai mahkota.
Kaiser roll telah ada dalam bentuk yang dapat dikenali setidaknya sejak 1760. Mereka diduga telah diberi nama untuk menghormati Kaisar (Kaiser) Franz Joseph I dari Austria (lahir 1830, memerintah 1848–1916). Pada abad ke-18 sebuah hukum menetapkan harga eceran Semmeln (roti gulung) di Monarki Habsburg. Diduga, nama Kaisersemmel mulai digunakan secara umum setelah serikat tukang roti mengirim delegasi pada 1789 kepada Kaisar Joseph II (lahir 1741, 1765–1790) dan meyakinkannya untuk menderegulasi harga roti gulung.
3.Dakjuk
Dakjuk adalah makanan tradisional Korea yang bahan utamanya adalah beras, daging ayam, dan bawang putih. cara memasaknya hampir sama dengan cara memasak bubur hanya saja daging ayam direbus secara terpisah dengan bawang putih serta bawang merah. Tekstur Dakjuk sama seperti bubur ayam yang kental dengan rasa bawang putih yang kuat. Dakjuk sangat disukai mulai dari anak – anak sampai orang tua karna makanan ini tidak pedas dan mudah dicerna.
Sumber : https://itskoreanworld.wordpress.com/2013/03/22/10-makanan-tradisional-korea/
Bitterballen adalah camilan berbasis daging Belanda, biasanya mengandung campuran daging sapi muda (cincang), kaldu sapi, mentega, tepung untuk merekatkan, peterseli, garam dan lada, hingga menghasilkan adonan yang tebal. Kebanyakan resep menambahkan pala dan ada juga menggunakan bubuk kari atau ditambahkan sayuran cincang halus seperti wortel. Bahan-bahannya dipadukan dan dimasak, lalu didinginkan agar campuran lebih kencang. Setelah itu, isian digulung menjadi bola dengan diameter sekitar 3 sampai 4 cm, kemudian digoreng dalam campuran tepung roti dan telur, lalu digoreng. Biasanya disajikan dengan ramekin atau mustard untuk dicelupkan.
Bitterballen sangat mirip dengan varian kroketten Belanda (jamak kroket) dalam bahan dan metode persiapan/memasak, serta rasa, meskipun kroketten yang lebih besar memiliki bentuk lonjong yang berbeda, tetapi dengan diameter yang sama. Bitterbal memperoleh namanya dari kata generik untuk jenis minuman beralkohol rasa tertentu, yang disebut pahit di Belanda, dan populer disajikan sebagai bagian dari pahit garnituur, pilihan makanan ringan yang gurih yang disantap dengan minuman, di pub atau resepsi di Netherland.
Samgyetang adalah makanan tradisional Korea yang berbentuk sup ayam ginseng dengan bumbu tambahan merica dan garam. Samgyetang mempunyai banyak kandungan gizi karna kuah telah direbus dengan tanaman obat yang dapat dipercaya bisa mencegah penyakit. Biasanya Orang Korea memakan samgyetang pada hari istimewa di musim panas yakni chobok, jungbok, dan malbok. Mengapa mereka memakan pada hari – hari tersebut? jawabannya adalah hari – hari tersebut adalah hari terpanas dalam setahun di Korea. Sehingga biasanya badan lemas dan kurang semangat maka dianjurkan untuk makan Samgyetang agar walaupun tubuh berkeringat, tidak menjadi lemas dan sakit.
Sumber : https://itskoreanworld.wordpress.com/2013/03/22/10-makanan-tradisional-korea/
6. French Fries
Kentang goreng (Bahasa Inggris Amerika Utara), keripik (Inggris dan Persemakmuran Inggris), keripik jari (Bahasa Inggris India), atau kentang goreng Prancis adalah kentang goreng yang digoreng dengan potongan allumette. Kentang goreng disajikan panas, baik lembut atau renyah, dan umumnya dimakan sebagai bagian dari makan siang atau makan malam atau sebagai camilan, dan biasanya muncul di menu, restoran cepat saji, pub, dan bar. Biasanya memiliki rasa asin dan dapat disajikan dengan saus tomat, cuka, mayones, atau makanan lokal lainnya.
Thomas Jefferson memiliki "kentang disajikan dengan cara Prancis" di makan malam Gedung Putih pada tahun 1802. Ungkapan "kentang goreng Prancis" pertama kali dicetak dalam bahasa Inggris pada 1856 karya Cookery untuk Maids of All Work oleh E. Warren: "Kentang Goreng Prancis. Potong kentang dalam irisan tipis, masukkan ke dalam minyak yang mendidih, dan sedikit garam, goreng kedua sisi hingga warna cokelat keemasan, tiriskan. " Catatan ini mengacu pada irisan kentang goreng yang tipis dan dangkal, tidak jelas di mana atau kapan kentang goreng pertama disiapkan. Pada awal abad ke-20, istilah "French fried" digunakan dalam arti "digoreng" untuk makanan seperti onion ring atau ayam.
7. Bibimbap
Bibimbap adalah masakan Korea yang berupa semangkuk nasi dengan lauk di atasnya berupa sayur – sayuran,daging sapi, telur, dan saus pedas(gochujang). Bibimbap biasanya dihidangkan di atas mangkuk dari batu yang sudah dipanaskan disebut dolsot bibimbap. Panas dari mangkuk batu itu yang akan mematangkan telur mentah yang diletakkan diatas nasi sebagai lauk. Biasanya sebelum nasi dimasukkan, minyak wijen akan dituangkan di dasar mangkuk agar terbentuk lapisan kerak yang harum dan garing di dasar mangkuk.
Sumber : https://itskoreanworld.wordpress.com/2013/03/22/10-makanan-tradisional-korea/
8. Nasi Uduk
Nasi uduk adalah nasi kukus khas Indonesia yang dimasak dengan santan yang berasal dari Jakarta, yang dapat ditemukan secara luas di seluruh negeri.
Nasi uduk secara harfiah berarti "nasi campur" dalam dialek Betawi, terkait dengan istilah Indonesia aduk ("campuran"). Nama ini menjelaskan persiapan hidangan itu sendiri yang membutuhkan lebih banyak bahan (santan, cengkeh, sereh, kayu manis, dan daun pandan) daripada memasak nasi kukus umum dan lauk tambahan.
9. Japchae
Japchae adalah masakan Korea yang berbahan utama mie soun yang dicampur dengan berbagai jenis sayuran dan daging sapi. Cara memasaknya memang agak rumit karna harus ditumis secara terpisah – pisah guna mempertahankan rasa dan aroma masing – masing. Sayuran dan daging sapi tersebut juga di potong secara unik yaitu secara memanjang. Sayuran yang biasanya digunakan adalah wortel, paprika,jamur shitake,bawang putih, dan bawang bombai. Sedangkan daging sa[i ditumis bersama minyak wijen dengan bumbu khusus yang terbuat dari campuran bawang putih, kecap asin, dan gula pasir. Setelah semua bahan ditumis dan mie soun telah direbus selanjutnya adalah mencampur semuanya dan diaduk – aduk bersama minyak wijen, irisan cabai, dan wijen.
Sumber : https://itskoreanworld.wordpress.com/2013/03/22/10-makanan-tradisional-korea/
10. Takoyaki
Takoyaki adalah camilan Jepang berbentuk bola yang terbuat dari adonan berbasis tepung dan dimasak dalam wajan khusus. Biasanya diisi dengan gurita cincang atau dipotong dadu (tako), tempura memo (tenkasu), acar jahe, dan daun bawang. Takoyaki dioleskan dengan saus takoyaki (mirip dengan saus Worcestershire) dan mayones, dan kemudian ditaburi dengan laver hijau (aonori) dan serutan bonito kering.
Yaki berasal dari "yaku" yang merupakan salah satu metode memasak dalam masakan Jepang, yang berarti "digoreng atau dipanggang", dan dapat ditemukan dalam nama-nama masakan Jepang lainnya seperti okonomiyaki dan ikayaki (masakan Osakan terkenal lainnya). Takoyaki pertama kali dipopulerkan di Osaka, di mana seorang pedagang jalanan bernama Tomekichi Endo dengan penemuannya pada tahun 1935. Takoyaki terinspirasi oleh akashiyaki, kue bulat kecil dari kota Akashi di Prefektur Hyogo yang terbuat dari adonan telur yang kaya dan gurita. Takoyaki awalnya populer di wilayah Kansai, dan kemudian menyebar ke wilayah Kanto dan daerah lain di Jepang. Takoyaki dikaitkan dengan warung makan jalanan yatai, dan ada banyak restoran khusus takoyaki, terutama di wilayah Kansai.
Komentar
Posting Komentar