Describes Inggredients

KACANG HIJAU


· History 
Kacang hijau merupakan tanaman berbentuk semak yang tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau diduga berasal dari India, kemudian menyebar ke berbagai negara Asia tropis, termasuk ke Indonesia di awal abad ke-17. Di Indonesia, kacang hijau juga dikenal sebagai tanaman sayur semusim. Kacang hijau atau (Vigna radiata) berasal dari famili pabaceae alias polong-polongan, kacang hijau dan kecambahnya banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting seperti kalsium dan foepor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan masalah obesitas 

· Nutrion 
Nama Bahan Makanan : Kacang Hijau 
Nama Lain / Alternatif : Kacang Ijo 
Banyaknya Kacang Hijau yang diteliti (Food Weight) = 100 gr 
Bagian Kacang Hijau yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 % 
Jumlah Kandungan Energi Kacang Hijau = 345 kkal 
Jumlah Kandungan Protein Kacang Hijau = 22,2 gr 
Jumlah Kandungan Lemak Kacang Hijau = 1,2 gr 
Jumlah Kandungan Karbohidrat Kacang Hijau = 62,9 gr 
Jumlah Kandungan Kalsium Kacang Hijau = 125 mg 
Jumlah Kandungan Fosfor Kacang Hijau = 320 mg 
Jumlah Kandungan Zat Besi Kacang Hijau = 7 mg 
Jumlah Kandungan Vitamin A Kacang Hijau = 157 IU 
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kacang Hijau = 0,64 mg 
Jumlah Kandungan Vitamin C Kacang Hijau = 6 mg 


· Function 

1. Mengurangi risiko kanker 
Kacang hijau termasuk jenis kacang yang memiliki senyawa untuk memerangi infeksi virus. Zat ini berfungsi untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker tertentu, termasuk sel yang memicu kanker payudara. Zat di dalam kacang hijau juga bermanfaat untuk mencegah terbentuknya sel tumor. 
Menurut medicalnewstoday.com, senyawa karsinogenik memicu masalah kanker. Kacang hijau mengandung jumlah tinggi klorofil, yang mampu memblokir efek karsinogenik, yang dihasilkan ketika memanggang daging pada suhu tinggi.. 
Apabila Anda menyukai makanan yang dipanggang, bahkan hingga cenderung hangus, maka selain konsumsi kacang hijau, pastikan juga Anda dan keluarga rutin konsumsi sayuran hijau untuk mengurangi risiko kanker. 

2. Mengobati anemia (kurang darah) 
Kacang hijau kaya akan kandungan zat besi, yang sangat bermanfaat untuk para penderita kurang darah. Diantara jenis kacang-kacangan lainnya, kandungan zat besi pada kacang hijau paling tinggi. 

3. Menurunkan berat badan 
Kacang hijau disarankan dikonsumsi bagi orang yang ingin diet. Hal itu karena kandungan serat tinggi dan rendah lemak di dalam kacang hijau, sehingga kacang hijau dapat diandalkan untuk menurunkan berat badan. Selain itu tetap jangan lupa melakukan aktivitas olahraga secara teratur. 
Menurut gethealthygethot.com, dengan kandungan serat yang sangat tinggi, kacang hijau benar-benar membantu untuk menurunkan berat badan. 
Kandungan serat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama, yang berarti membuat Anda cenderung untuk konsumsi lebih sedikit kalori. 
Serat dari kacang hijau juga membantu mengatur kadar gula darah, mempromosikan kesehatan pencernaan, membuang racun dari dalam tubuh, membersihkan usus Anda dan mencegah kembung. 
Kacang hijau juga sangat rendah kalori, membuat kacang hijau sempurna sebagai makanan yang sering dikonsumsi, karena tidak membuat gemuk jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, serta kacang hjau membuat tubuh merasa kenyang. 

4. Menurunkan kolesterol 
Kacang hijau baik dikonsumsi oleh mereka yang ber-kolesterol tinggi. Dimana makan kacang hijau secara teratur mampu meurunkan kadar kolesterol. 
Dengan kandungan kalori yang rendah dan memiliki kandungan lemak tak jenuh, sangat baik dikonsumsi untuk menjaga kadar kolesterol agar dalam batas normal. 

5. Mengatasi diabetes 
Kacang hijau memiliki indeks glikemik yang rendah, artinya bahwa kacang hijau sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. 
Hal itu karena makanan yang memiliki kadar glikemik rendah mampu membuat kadar gula menurun (menjadi normal). 
Menurut organicfacts.net, kacang-kacangan ini membantu dalam mengelola dan mengatur gejala diabetes pada banyak pasien. Studi tertentu menunjukkan pengaruh hipoglikemik definitif pada pasien diabetes. 
Diabetes merupakan sebuah kondisi yang membutuhkan perawatan konstan kadar gula darah (pada tingkat normal), sehingga tubuh mampu melakukan fungsinya dengan normal. 

6. Mengurangi keluhan pasca menopause 
Kacang hijau memiliki senyawa isoflavon, yang merupakan kelompok phytoestrogen, hal ini membuat kacang hijau memiliki sifat estrogenik alamiah. 
Konsumsi 90 mg phytoestrogen sehari bermanfaat untuk membantu perempuan yang sedang mengalami transisi menopause, guna mencegah osteoporosis, zat ini bekerja untuk merangsang pembentukan tulang. 


· Characteristic 
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu.Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dibandingkan daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai dengan hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Biji kacang hijau memiliki ukuran lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lainnya. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam .Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan. 
Kacang hijau tumbuh tegak. Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu, berwarna hijau kecokelatan atu kemerahan. Tanaman ini bercabang banyak. Daunnya tumbuh majemuk dan terdiri dari tiga helai anak daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Letak daun berseling. Tangkai daun lebih panjang daripada daunnya sendiri.


BROKOLI






History 

Brokoli (Brassica oleracea L. Kelompok Italica) adalah tanaman sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae. Brokoli berasal dari daerah Laut Tengah dan sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke Indonesia belum lama (sekitar 1970-an) dan kini cukup populer sebagai bahan pangan. Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau yang tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi dedaunan. Brokoli paling mirip dengan kembang kol, namun brokoli berwarna hijau, sedangkan kembang kol putih, Brokoli merupakan tanaman yang hidup pada cuaca dingin. Sebagai makanan, brokoli biasanya direbus atau dikukus, atau dapat pula dimakan mentah. Cara terbaik dalam mengolah brokoli adalah dengan cara dikukus. Hal ini bertujuan agar segala vitamin dan nutrisi penting di dalamnya tidak hilang selama proses pemasakan. Merebus brokoli akan menghilangkan sekitar 50 % asam folat yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, jika ingin mengolah brokoli dengan cara direbus, sebaiknya brokoli tidak direbus terlalu lama, kira-kira tidak lebih dari 5 menit. Brokoli mengandung vitamin C dan serat makanandalam jumlah banyak.
https://id.wikipedia.org/wiki/Brokoli


Kandungan Gizi Brokoli

Jumlah Per

100 g 

Kalori (kcal) 33 

Jumlah Lemak 0,4 g 

Lemak jenuh 0 g 

Lemak tak jenuh ganda 0 g 

Lemak tak jenuh tunggal 0 g 

Kolesterol 0 mg 

Natrium 33 mg 

Kalium 316 mg 

Jumlah Karbohidrat 7 g 

Serat pangan 2,6 g 

Gula 1,7 g 

Protein 2,8 g 


Vitamin A 
623 IU 
Vitamin C 
89,2 mg

Kalsium 
47 mg 
Zat besi 
0,7 mg

Vitamin D 
0 IU 
Vitamin B6 
0,2 mg

Vitamin B12 
0 µg 
Magnesium 
21 mg


FUNGSI

Menjaga Kesehatan Mata
Mengontrol Kolesterol
Menjaga Sistem Pencernaan
Mengontrol Tekanan Darah
Menjaga Kesehatan Kulit
Mengurangi Berat Badan
Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi
Mencegah terjadinya Depresi
Mencegah Kanker
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Meningkatkan Kecerdasan Menjaga Kesehatan Saraf Pusat

Karateristik Brokoli
Bagian dari tanaman brokoli yang dimakan adalah kepala bunga yang berwarna hijau yang tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi dedaunan. Brokoli paling mirip dengan kembang kol, namun kalau brokoli berwarna hijau, sementara kembang kol berwarna putih.


KUBIS




History
Kubis, kol, kobis, atau kobis bulat (terdiri dari beberapa kelompok kultivar dari Brassica oleracea) adalah tanaman dua tahunan hijau atau ungu berdaun, ditanam sebagai tanaman tahunan sayuran untuk kepala padat berdaunnya. Erat kaitannya dengan tanaman cole lainnya, seperti brokoli, kembang kol, dan kubis brussel, itu diturunkan dari B. oleracea var. oleracea, kubis lapangan liar. Kepala kubis umumnya berkisar 05 to 4 kilogram (10 to 9 lb), dan dapat berwarna hijau, ungu dan putih. Kubis hijau berkepala keras berdaun halus adalah yang paling umum, dengan kubis merah berdaun halus dan kubis savoy berdaun crinkle dari kedua warna terlihat lebih jarang. Kubis adalah sayuran yang berlapis-lapis. Dalam kondisi hari diterangi matahari panjang seperti yang ditemukan di garis lintang utara di musim panas, kubis dapat tumbuh jauh lebih besar. Beberapa rekor dibahas pada akhir bagian sejarah.


Kandungan Gizi Kubis

Jumlah Per 100 g 

Kalori (kcal) 24 

Jumlah Lemak 0,1 g 

Lemak jenuh 0 g 

Lemak tak jenuh ganda 0 g 

Lemak tak jenuh tunggal 0 g 

Kolesterol 0 mg 

Natrium 18 mg 

Kalium 170 mg 

Jumlah Karbohidrat 6 g 

Serat pangan 2,5 g 

Gula 3,2 g 

Protein 1,3 g 

Vitamin A 
98 IU 
Vitamin C 
36,6 mg

Kalsium 
40 mg 
Zat besi 
0,5 mg

Vitamin D 
0 IU 
Vitamin B6 
0,1 mg

Vitamin B12 
0 µg 
Magnesium 
12 mg


MANFAAT DARI KUBIS

1. Menurunkan berat badan
2. Baik untuk kesehatan otak
3. Menyehatkan kulit
4. Mengeluarkan racun dalam tubuh
5. Mencegah kanker
6. Memperlancar peredaran darah


karateristik bunga kubis / kol : 
1.) berwarna putih kekuningan
2.) ciri khasnya membentuk krop
3.) buanya menyerpai bola
4.) bagian batangnya tebal
5.) kepala bunga tersebut di kelilingi dedaunan
6.) kembang kol
7.) daunya halus berwarna hijau putih
8.)daunya kriting seperti babad / seperti perut daging 

Komentar