1. Spaghetti bolognese
Pasta yang digunakan pun bukan spaghetti melainkan tagliatelle, sejenis pasta mirip fettucine. Tagliatelle adalah pasta yang berasal dari wilayah Emilia-Romagna dan Marche. Pasta ini berbentuk pita pipih yang mirip dengan fettuccine, dengan lebar sekitar 6,5 mm-10 mm. Ragu sendiri adalah sebutan untuk saus daging yang biasa dimasak berjam-jam lamanya. Ragu alla Bolognese berarti ragu yang menjadi sajian khas Bologna, sebuah kota di utara Italia. Antonio Carluccio, koki Italia kenamaan seperti dikutip dari situs Telegraph menyebutkan bahwa orang Inggris turut andil dalam "merusak" resep spaghetti bolognaise. Sejarah hidangan ini sendiri tidak jelas. Beberapa sumber menyebutkan bahwa hidangan itu muncul di kalangan orang Amerika Serikat dan Inggris pada masa Perang Dunia II. Penggunaan spaghetti sebagai pasta, serta penambahan rempah seperti oregano dan basil sebenarnya tidak ada dalam sajian Ragu alla Bolognese. Penting untuk diketahui, Ragu alla Bolognese adalah salah satu kekayaan kuliner Italia yang dijunjung tinggi oleh warganya. Asal-usul saus daging-tomat ini pun tak bisa dibilang pendek. Livio Cerini pernah menjelaskan sejarah Ragu alla Bolognese dalam buku resep masakan Italia yang dirilis pada abad ke-20. Mengutip situs The Local, Rabu (14/9/2016), kata ragu berasal dari bahasa Perancis yakni ragouter yang artinya "menambahkan rasa terhadap sesuatu".
Saat Kekaisaran Romawi menginvasi Galia (Perancis), warga Galia meracik saus yang kini terkenal sebagai ragout. Dulu, ragu merupakan racikan bahan dan bumbu yang biasa disajikan sebagai hidangan utama. Namun kemudian, ragu mulai dimakan bersama hidangan karbohidrat yakni roti.
THINKSTOCK
Ragu alla Bolognese
Ragu yang diracik pada zaman pendudukan Romawi itu tidak menggunakan tomat sebagai bahan utama. Tomat baru masuk ke Eropa sekitar tahun 1500. Resep utama ragu yang terbuat dari bahan tomat disinyalir muncul pada akhir 1700-an. Pelopornya adalah Alberto Alvisi, koki restoran Cardial of Imola yang meracik saus berbahan tomat dicampur dengan daging. Saus tersebut kemudian disajikan bersama sepiring pasta. Pada awal 1800-an, resep ragu berbahan dasar tomat mulai tersebar lewat buku-buku yang tersebar di wilayah Emilia-Romagna di Italia. Pada masa itu, ragu disajikan hanya pada masa liburan dan momen spesial. Hingga akhirnya pada 1982, resep ragu 'diresmikan' oleh Italian Academy of Cuisine at the Bologna Chamber of Commerce. Selain tomat, ragu versi 'resmi' ini juga memiliki bahan dasar daging babi asap dan susu. Kini, di seantero Italia, ragu tak hanya berbahan dasar daging. Di beberapa wilayah, ragu dimasak menggunakan ikan seabassbahkan tahu lunak (tofu). Ragu yang dikenal sebagai saus bolognese adalah Ragu alla Bolognese.
Selain Bolognese , resep ragu yang juga tersohor berasal dari Naples. Wilayah yang terkenal sebagai 'tuan rumah' pizza tersebut terbuat dari tomat yang dicampur potongan besar daging. Para koki biasa menggunakan beragam jenis daging mulai dari sapi, sapi muda, dan babi. Semua bahan dimasak dalam waktu berjam-jam, sehingga bumbu meresap sempurna ke dalam daging. Oleh karena itu, jika berkesempatan menyambangi Italia, jangan pesan spaghetti bolognese saat makan di restoran. Pesanlah Ragu alla Bolognese dan pelayan akan menanyakan pasta jenis apa yang sesuai dengan selera Anda. Baiknya pilih pasta jenis tagliatelle yang bentuknya datar dan lebar. Saus pekat seperti bolognese menempel lebih baik pada pasta yang datar.
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2016/11/12/171148727/sejarah.panjang.dalam.sepiring.spaghetti.bolognese.
9 Fakta yang Belum Anda Tahu tentang "Spaghetti Bolognese"
1. Tidak disajikan dengan spaghetti
Ragu alla Bolognese, begitu nama saus daging dan tomat yang jadi sajian khas Italia. Ragu alla Bolognese biasa disajikan dengan tagliatelle, sejenis pasta mirip fettucine.
THINKSTOCK
Tagliatelle, salah satu varian pasta ala Italia.
Tagliatelle adalah pasta yang berasal dari wilayah Emilia-Romagna dan Marche. Pasta ini berbentuk pita pipih yang mirip dengan fettuccine, dengan lebar sekitar 6,5 mm-10 mm.
2. Orang Italia tidak menyebutnya 'Bolognese'
Saat mengunjungi kota asal saus bolognese yakni Bologna, jenis hidangan yang paling dekat dengan spaghetti bolognese adalah tagliatelle al ragu. Pesanlah menu tersebut saat mampir ke restoran setempat.
3. Punya sejarah panjang
Tagliatelle al ragu memiliki sejarah yang merunut dari abad ke-18. Resep ini pertama ditulis pada buku La Scienza in Cucina e l'arte di Mangiare Bene (The Science of Cooking and the Art of Fine Dining).Penulis buku tersebut, Pellegrino Artusi juga menggunakan beberapa bahan seperti truffle, hati ayam, dan krim.
4. Bologna atau Imola?
Meski bolognese terkenal berasal dari Kota Bologna, sebetulnya saus ini berasal dari kota mungil di sebelahnya. Imola, begitu nama kota yang terletak di sebelah barat Bologna.
5. Mengandung dua jenis daging
Resep asli ragu alla bolognese tak hanya menggunakan satu jenis daging yakni sapi. Orang asli Italia pasti menambahkan pancetta alias daging babi asap untuk menghasilkan aroma dan rasa yang lebih kaya.
6. Bukan hanya tomat
Meski tomat menjadi bahan dasar ragu alla bolognese, sajian ini sebenarnya mengandung banyak jenis sayuran. Resep aslinya juga menggunakan bawang bombay, wortel, dan seledri yang dicacah halus.
7. Tidak menggunakan bumbu
Racikan ragu alla bolognese yang asli tidak menggunakan bumbu seperti bawang putih maupun rempah seperti oregano atau basil. Garam sudah cukup untuk memberi cita rasa sajian ini.
8. Menggunakan anggur merah atau putih
Resep asli ragu alla bolognese juga menggunakan anggur putih sebagai campurannya. Meski begitu, lebih banyak restoran di Italia yang menambahkan anggur merah dalam semangkuk ragu alla bolognese.
9. Parmigiano Reggiano
Mayoritas orang Indonesia hanya mengenal parmesan sebagai keju taburan untuk saus bolognese. Padahal, jenis keju yang paling cocok untuk sajian ini adalah Parmigiano Raggiano yang berasal dari Italia.
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2016/11/12/153449227/9.fakta.yang.belum.anda.tahu.tentang.spaghetti.bolognese.
2. Steak
Sejarah
Steak adalah salah satu westren food yang bisa dengan mudah kamu jumpai di belahan dunia manapun. Steak dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar sehingga menciptakan aroma wangi yang sangat menggoda selera. Menurut sejarahnya, steak sudah ada sejak pertengahan abad ke-15. Hal ini bisa dilihat pada pencantuman resep steak pada buku masak yang ada pada zaman tersebut. Kata steak sendiri berasal dari bahasa Skandinavia ‘steik’ yang dalam kamus The Oxford English Dictionary memiliki arti irisan daging tebal yang dipanggang.
Sumber : pergikuliner.com
Daging steak yang dipotong tebal ini tidak diberi banyak tambahan bumbu karena penggunaan daging steak haruslah yang fresh atau segar dengan tekstur daging yang merah dan kadar airnya masih banyak. Bumbu yang digunakan untuk memanggang steak biasanya adalah mentega, merica, garam, serta rempah di daerah asal seperti tyhme, oregano, atau bawang putih. Daging steak bisa dimasak dengan lima tingkatan, yakni tingkat rare (hanya matang di luar tapi masih mentah di dalam), medium rare (tingkat kematangan 40%), medium (tingkat kematangan 60%), medium well (tingkat kematangan 80% atau sudah hampir matang), well done (sudah matang).
Sumber : pergikuliner.com
Awalnya, steak terbuat dari daging rusa. Namun karena rusa sangat susah ditemukan di beberapa negara tertentu, penggunaan daging rusa diganti dengan daging sapi, kerbau, kambing, babi, hingga ikan. Penggunaan daging sapi pada steak baru dimulai sejak abad ke-18 karena pada saat itu, produksi sapi mulai meningkat dan menjadi simbol kemakmuran bangsa Amerika. Steak kemudian menjadi tren dan banyak disantap sebagai menu makan malam karena cocok disandingkan bersama dengan wine. Makanya, tak heran jika hingga sekarang steak lebih banyak disantap saat malam hari atau dijadikan menu dinner romantis bersama dengan wine.
Sumber : pergikuliner.com
Steak disajikan bersama dengan aneka macam pilihan saus steak seperti BBQ, saus jamur, saus lada hitam, saus keju, dan lain sebagainya. Tak lupa ada sayuran rebus seperti jagung, buncis, wortel, hingga brokoli, serta tambahan karbohidrat yang terdiri dari kentang goreng atau mash potato. Di Indonesia, steak diperkenalkan oleh Belanda sewaktu menjajah Indonesia. Waktu itu, steak dikenal dengan nama bistik. Kamu pasti tahu khan kuliner bistik Jawa yang penyajiannya mirip dengan steak pada umumnya. Hanya saja, bistik memiliki kuah encer yang mirip dengan kuah semur.
https://pergikuliner.com/blog/asal-usul-sejarah-steak-yang-jadi-favorit-menu-makan-malam
SEJARAH STEAK
BISTIK atau steak seolah-olah Identik dengan negeri Paman Sam (AS) karena negara itu salah satu penghasil daging sapi yang berkualitas tinggi. Tidak heran Jika sederet Jenis daging sapi diimpor dari sana, seperti US t-bone steak, US beefribs, US tenderloin, US sirloin dan sebagainya.
Konon, awalnya tidak demikian. Daging sapi Itu Justru tidak populer sebagai bagian dari pilihan diet di AS sebelum perang sipil Sejarah daging sapi malah bukan dari AS. Justru yang memperkenalkan sapi ke dunia baru adalah bangsa Spanyol ke Meksiko pada tahun 1540.
Pada abad ke-18 kolonial bangsa Spanyol dan Prancis mulai memelihara sapi. Sebagaimana jalur kereta apl berkembang kala Itu, mereka memanfaatkan kereta untuk mengangkut kawanan sapi dari San Antonio. Texas ke New Orleans. Tetapi Industri Itu Jatuh akibat musim dingin yang dahsyat karena kawanan sapi lenyap hingga 90 persen.
Seiring perkembangan zaman kala Itu, produksi daging sapi kembali meningkat mulai tahun 1871. Bahkan setelah Perang Dunia II, daging sapi alias beef menjadi simbol kemakmuran bangsa AS.
Simbol Itu akhirnya menjadi tenar ke seluruh dunia sekaligus memberikan inspirasi kepada Juru masak. Akhirnya bistik berhasil menjadi menu andalan dapur.
Hingga kini bistik tidak asing bagi lidah semua orang di berbagai belahaan dunia. Di beberapa negara ada yang membuat perpaduan steak tersendiri berdasarkan kebiasaan mereka sehari-hari.
Masyarakat di Irlandia umumnya memiliki kebiasaan mencampurkan daging babi asap untuk steak dan memasaknya dengan rasa manis dan pedas. Resep Itu dikenal sebagai steak dan guinnes pie.
Di negara Asia resep bistik lebih pedas karena menggunakan banyak kecap dan lada. Sedangkan Australia disebut sebagai steak yang bentuknya mirip tas karena terbuat dari potongan daging sapi yang tebal dan empuk, lalu diisi dengan kerang tiram dan dibakar.
Kalau di negara Timur Tengah dikenal dengan sebutan kebab. Mereka membuatnya dengan cara alami atau menggunakan pemanggang listrik. Sedangkan di Paris bisa dikatakan resep yang paling enak dan orisinil dengan berbagai pengalaman dan keahlian dari beberapa orang yang memang doyan makan dan minum.
Lain lagi di Swiss yang menggunakan saus salsa untuk steak dan disajikan dengan sup jamur.
Di Perancis, steak biasanya disajikan dengan kentang goreng Perancis yang dikenal sebagai frites dan kombinasi disebut pula sebagai frites steak. Sayuran tidak biasanya disajikan dengan steak seperti Itu. Tetapi, umumnya salad hijau banyak disajikan dalam waktu yang sama. Itu pun hanya sesekali saja.
Makan malam bistlk ala AS terdiri atas sepotong bistlk. dipadu dengan karbohidrat seperti kentang panggang, kentang goreng, atau pure kentang. Disertai sayuran jagung, bunds, kacang hijau, Jamur, asparagus. tomat, kacang polong, bawang bombay disebut onion ring.
Kombinasi lainnya, bistlk juga dihldang-kan bersama udang atau ekor lobster. Saat makan malam mereka Juga menghidang-kannya dengan roti gulung.
Sementara di Italia, steak tidak banyak dimakan sampai setelah Perang Dunia II karena kondisi pada saat Itu tidak memungkinkan. Saat Ini di negara itu, seperti di daerah Pledmont dan Tuscany terkenal dengan kualitas daging sapinya.
http://andrehody.blogspot.com/2015/11/sejarah-steak.html
DI Balkan, membuat steak dengan cara melumurinya dengan mustard dan merica. lalu direndam didalam cuka dan minyak sayur selama seminggu. Kemudian digoreng dengan mentega. Bistlk Itu disantap dengan sepotong roti panggang yang atasnya ada telur goreng dan petersen
http://andrehody.blogspot.com/2015/11/sejarah-steak.html
Fakta unik tentang steack
1. Tidak harus daging sapi
Steak memang identik dengan daging sapi.
Padahal, steak bisa dibuat menggunakan daging dari hewan ternak lain, seperti kambing, unta, bison, kangguru, domba, babi, dan rusa.
Bahkan, kita juga bisa menggunakan beberapa jenis ikan, seperti salmon untuk dijadikan steak.
2. Argentina
Argentina merupakan negara yang paling banyak mengonsumsi daging sapi daripada negara-negara lain di dunia.
Daging sapi yang dikonsumsi oleh masyarakat Argentina biasanya diolah menjadi steak atau barbeque.
3. Austria
Negara ini memiliki hidangan nasional yang bernama Wiener Schnitzel. Ini adalah hidangan yang terbuat dari daging sapi.
Sekilas, hidangan ini sangat mirip dengan steak.
Hanya saja, hidangan ini menggunakan tepung dan telur sebagai bahan tambahannya.
Selain itu, makanan ini diolah dengan cara digoreng menggunakan banyak minyak.
4. Cara memasak
Kematangan daging dalam steak itu berbeda-beda.
Berikut beberapa tingkat kematangan steak yang bisa kita pilih sesuai selera:
- Raw adalah steak yang tidak dimasak.
Jenis steak yang tidak dimasak adalah steak tartare, carpaccio, gored gored, tiger meat, dan kifto.
- Seared, Blue rare atau very rare, adalah steak yang dibakar secara cepat.
Jadi, bagian luarnya terbakar dan bagian dalamnya mungkin masih mentah dan berwarna merah.
- Rare adalah steak yang dimasak dengan suhu 52 derajat celcius, jadi bagian luar steak ini berwarna abu-kecokelatan dan bagian dalamnya berwarna merah.
- Medium rare, adalah steak yang dimasak dengan suhu 55 derajat celcius, sehingga bagian dalam steak ini biasanya akan berwarna merah muda.
Standar inilah yang banyak dipakai oleh restoran atau rumah steak, sebagai standar kematangan steak.
- Medium adalah steak yang dimasak dengan suhu 63 derajat celcius, sehingga bagian luarnya akan berwarna abu kecokelatan dan bagian dalamnya berwarna merah muda.
Bagian dalam steak yang dimasak dengan cara ini biasanya sedikit panas.
- Medium well done adalah steak yang dimasak dengan suhu 68 derajat celcius, tapi bagian tengah dagingnya berwarna merah muda terang.
- Well done, adalah steak yang dimasak dengan suhu 73 derajat celcius, sehingga bagian dalam dagingnya akan berwarna abu kecokelatan.
- Overcooked, adalah steak yang dimasak dengan suhu di atas 90 derajat celcius, sehingga ada sedikit warna hita di bagian luar dagingnya.
Pasta yang digunakan pun bukan spaghetti melainkan tagliatelle, sejenis pasta mirip fettucine. Tagliatelle adalah pasta yang berasal dari wilayah Emilia-Romagna dan Marche. Pasta ini berbentuk pita pipih yang mirip dengan fettuccine, dengan lebar sekitar 6,5 mm-10 mm. Ragu sendiri adalah sebutan untuk saus daging yang biasa dimasak berjam-jam lamanya. Ragu alla Bolognese berarti ragu yang menjadi sajian khas Bologna, sebuah kota di utara Italia. Antonio Carluccio, koki Italia kenamaan seperti dikutip dari situs Telegraph menyebutkan bahwa orang Inggris turut andil dalam "merusak" resep spaghetti bolognaise. Sejarah hidangan ini sendiri tidak jelas. Beberapa sumber menyebutkan bahwa hidangan itu muncul di kalangan orang Amerika Serikat dan Inggris pada masa Perang Dunia II. Penggunaan spaghetti sebagai pasta, serta penambahan rempah seperti oregano dan basil sebenarnya tidak ada dalam sajian Ragu alla Bolognese. Penting untuk diketahui, Ragu alla Bolognese adalah salah satu kekayaan kuliner Italia yang dijunjung tinggi oleh warganya. Asal-usul saus daging-tomat ini pun tak bisa dibilang pendek. Livio Cerini pernah menjelaskan sejarah Ragu alla Bolognese dalam buku resep masakan Italia yang dirilis pada abad ke-20. Mengutip situs The Local, Rabu (14/9/2016), kata ragu berasal dari bahasa Perancis yakni ragouter yang artinya "menambahkan rasa terhadap sesuatu".
Saat Kekaisaran Romawi menginvasi Galia (Perancis), warga Galia meracik saus yang kini terkenal sebagai ragout. Dulu, ragu merupakan racikan bahan dan bumbu yang biasa disajikan sebagai hidangan utama. Namun kemudian, ragu mulai dimakan bersama hidangan karbohidrat yakni roti.
THINKSTOCK
Ragu alla Bolognese
Ragu yang diracik pada zaman pendudukan Romawi itu tidak menggunakan tomat sebagai bahan utama. Tomat baru masuk ke Eropa sekitar tahun 1500. Resep utama ragu yang terbuat dari bahan tomat disinyalir muncul pada akhir 1700-an. Pelopornya adalah Alberto Alvisi, koki restoran Cardial of Imola yang meracik saus berbahan tomat dicampur dengan daging. Saus tersebut kemudian disajikan bersama sepiring pasta. Pada awal 1800-an, resep ragu berbahan dasar tomat mulai tersebar lewat buku-buku yang tersebar di wilayah Emilia-Romagna di Italia. Pada masa itu, ragu disajikan hanya pada masa liburan dan momen spesial. Hingga akhirnya pada 1982, resep ragu 'diresmikan' oleh Italian Academy of Cuisine at the Bologna Chamber of Commerce. Selain tomat, ragu versi 'resmi' ini juga memiliki bahan dasar daging babi asap dan susu. Kini, di seantero Italia, ragu tak hanya berbahan dasar daging. Di beberapa wilayah, ragu dimasak menggunakan ikan seabassbahkan tahu lunak (tofu). Ragu yang dikenal sebagai saus bolognese adalah Ragu alla Bolognese.
Selain Bolognese , resep ragu yang juga tersohor berasal dari Naples. Wilayah yang terkenal sebagai 'tuan rumah' pizza tersebut terbuat dari tomat yang dicampur potongan besar daging. Para koki biasa menggunakan beragam jenis daging mulai dari sapi, sapi muda, dan babi. Semua bahan dimasak dalam waktu berjam-jam, sehingga bumbu meresap sempurna ke dalam daging. Oleh karena itu, jika berkesempatan menyambangi Italia, jangan pesan spaghetti bolognese saat makan di restoran. Pesanlah Ragu alla Bolognese dan pelayan akan menanyakan pasta jenis apa yang sesuai dengan selera Anda. Baiknya pilih pasta jenis tagliatelle yang bentuknya datar dan lebar. Saus pekat seperti bolognese menempel lebih baik pada pasta yang datar.
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2016/11/12/171148727/sejarah.panjang.dalam.sepiring.spaghetti.bolognese.
9 Fakta yang Belum Anda Tahu tentang "Spaghetti Bolognese"
1. Tidak disajikan dengan spaghetti
Ragu alla Bolognese, begitu nama saus daging dan tomat yang jadi sajian khas Italia. Ragu alla Bolognese biasa disajikan dengan tagliatelle, sejenis pasta mirip fettucine.
THINKSTOCK
Tagliatelle, salah satu varian pasta ala Italia.
Tagliatelle adalah pasta yang berasal dari wilayah Emilia-Romagna dan Marche. Pasta ini berbentuk pita pipih yang mirip dengan fettuccine, dengan lebar sekitar 6,5 mm-10 mm.
2. Orang Italia tidak menyebutnya 'Bolognese'
Saat mengunjungi kota asal saus bolognese yakni Bologna, jenis hidangan yang paling dekat dengan spaghetti bolognese adalah tagliatelle al ragu. Pesanlah menu tersebut saat mampir ke restoran setempat.
3. Punya sejarah panjang
Tagliatelle al ragu memiliki sejarah yang merunut dari abad ke-18. Resep ini pertama ditulis pada buku La Scienza in Cucina e l'arte di Mangiare Bene (The Science of Cooking and the Art of Fine Dining).Penulis buku tersebut, Pellegrino Artusi juga menggunakan beberapa bahan seperti truffle, hati ayam, dan krim.
4. Bologna atau Imola?
Meski bolognese terkenal berasal dari Kota Bologna, sebetulnya saus ini berasal dari kota mungil di sebelahnya. Imola, begitu nama kota yang terletak di sebelah barat Bologna.
5. Mengandung dua jenis daging
Resep asli ragu alla bolognese tak hanya menggunakan satu jenis daging yakni sapi. Orang asli Italia pasti menambahkan pancetta alias daging babi asap untuk menghasilkan aroma dan rasa yang lebih kaya.
6. Bukan hanya tomat
Meski tomat menjadi bahan dasar ragu alla bolognese, sajian ini sebenarnya mengandung banyak jenis sayuran. Resep aslinya juga menggunakan bawang bombay, wortel, dan seledri yang dicacah halus.
7. Tidak menggunakan bumbu
Racikan ragu alla bolognese yang asli tidak menggunakan bumbu seperti bawang putih maupun rempah seperti oregano atau basil. Garam sudah cukup untuk memberi cita rasa sajian ini.
8. Menggunakan anggur merah atau putih
Resep asli ragu alla bolognese juga menggunakan anggur putih sebagai campurannya. Meski begitu, lebih banyak restoran di Italia yang menambahkan anggur merah dalam semangkuk ragu alla bolognese.
9. Parmigiano Reggiano
Mayoritas orang Indonesia hanya mengenal parmesan sebagai keju taburan untuk saus bolognese. Padahal, jenis keju yang paling cocok untuk sajian ini adalah Parmigiano Raggiano yang berasal dari Italia.
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2016/11/12/153449227/9.fakta.yang.belum.anda.tahu.tentang.spaghetti.bolognese.
2. Steak
Sejarah
Steak adalah salah satu westren food yang bisa dengan mudah kamu jumpai di belahan dunia manapun. Steak dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar sehingga menciptakan aroma wangi yang sangat menggoda selera. Menurut sejarahnya, steak sudah ada sejak pertengahan abad ke-15. Hal ini bisa dilihat pada pencantuman resep steak pada buku masak yang ada pada zaman tersebut. Kata steak sendiri berasal dari bahasa Skandinavia ‘steik’ yang dalam kamus The Oxford English Dictionary memiliki arti irisan daging tebal yang dipanggang.
Sumber : pergikuliner.com
Daging steak yang dipotong tebal ini tidak diberi banyak tambahan bumbu karena penggunaan daging steak haruslah yang fresh atau segar dengan tekstur daging yang merah dan kadar airnya masih banyak. Bumbu yang digunakan untuk memanggang steak biasanya adalah mentega, merica, garam, serta rempah di daerah asal seperti tyhme, oregano, atau bawang putih. Daging steak bisa dimasak dengan lima tingkatan, yakni tingkat rare (hanya matang di luar tapi masih mentah di dalam), medium rare (tingkat kematangan 40%), medium (tingkat kematangan 60%), medium well (tingkat kematangan 80% atau sudah hampir matang), well done (sudah matang).
Sumber : pergikuliner.com
Awalnya, steak terbuat dari daging rusa. Namun karena rusa sangat susah ditemukan di beberapa negara tertentu, penggunaan daging rusa diganti dengan daging sapi, kerbau, kambing, babi, hingga ikan. Penggunaan daging sapi pada steak baru dimulai sejak abad ke-18 karena pada saat itu, produksi sapi mulai meningkat dan menjadi simbol kemakmuran bangsa Amerika. Steak kemudian menjadi tren dan banyak disantap sebagai menu makan malam karena cocok disandingkan bersama dengan wine. Makanya, tak heran jika hingga sekarang steak lebih banyak disantap saat malam hari atau dijadikan menu dinner romantis bersama dengan wine.
Sumber : pergikuliner.com
Steak disajikan bersama dengan aneka macam pilihan saus steak seperti BBQ, saus jamur, saus lada hitam, saus keju, dan lain sebagainya. Tak lupa ada sayuran rebus seperti jagung, buncis, wortel, hingga brokoli, serta tambahan karbohidrat yang terdiri dari kentang goreng atau mash potato. Di Indonesia, steak diperkenalkan oleh Belanda sewaktu menjajah Indonesia. Waktu itu, steak dikenal dengan nama bistik. Kamu pasti tahu khan kuliner bistik Jawa yang penyajiannya mirip dengan steak pada umumnya. Hanya saja, bistik memiliki kuah encer yang mirip dengan kuah semur.
https://pergikuliner.com/blog/asal-usul-sejarah-steak-yang-jadi-favorit-menu-makan-malam
SEJARAH STEAK
BISTIK atau steak seolah-olah Identik dengan negeri Paman Sam (AS) karena negara itu salah satu penghasil daging sapi yang berkualitas tinggi. Tidak heran Jika sederet Jenis daging sapi diimpor dari sana, seperti US t-bone steak, US beefribs, US tenderloin, US sirloin dan sebagainya.
Konon, awalnya tidak demikian. Daging sapi Itu Justru tidak populer sebagai bagian dari pilihan diet di AS sebelum perang sipil Sejarah daging sapi malah bukan dari AS. Justru yang memperkenalkan sapi ke dunia baru adalah bangsa Spanyol ke Meksiko pada tahun 1540.
Pada abad ke-18 kolonial bangsa Spanyol dan Prancis mulai memelihara sapi. Sebagaimana jalur kereta apl berkembang kala Itu, mereka memanfaatkan kereta untuk mengangkut kawanan sapi dari San Antonio. Texas ke New Orleans. Tetapi Industri Itu Jatuh akibat musim dingin yang dahsyat karena kawanan sapi lenyap hingga 90 persen.
Seiring perkembangan zaman kala Itu, produksi daging sapi kembali meningkat mulai tahun 1871. Bahkan setelah Perang Dunia II, daging sapi alias beef menjadi simbol kemakmuran bangsa AS.
Simbol Itu akhirnya menjadi tenar ke seluruh dunia sekaligus memberikan inspirasi kepada Juru masak. Akhirnya bistik berhasil menjadi menu andalan dapur.
Hingga kini bistik tidak asing bagi lidah semua orang di berbagai belahaan dunia. Di beberapa negara ada yang membuat perpaduan steak tersendiri berdasarkan kebiasaan mereka sehari-hari.
Masyarakat di Irlandia umumnya memiliki kebiasaan mencampurkan daging babi asap untuk steak dan memasaknya dengan rasa manis dan pedas. Resep Itu dikenal sebagai steak dan guinnes pie.
Di negara Asia resep bistik lebih pedas karena menggunakan banyak kecap dan lada. Sedangkan Australia disebut sebagai steak yang bentuknya mirip tas karena terbuat dari potongan daging sapi yang tebal dan empuk, lalu diisi dengan kerang tiram dan dibakar.
Kalau di negara Timur Tengah dikenal dengan sebutan kebab. Mereka membuatnya dengan cara alami atau menggunakan pemanggang listrik. Sedangkan di Paris bisa dikatakan resep yang paling enak dan orisinil dengan berbagai pengalaman dan keahlian dari beberapa orang yang memang doyan makan dan minum.
Lain lagi di Swiss yang menggunakan saus salsa untuk steak dan disajikan dengan sup jamur.
Di Perancis, steak biasanya disajikan dengan kentang goreng Perancis yang dikenal sebagai frites dan kombinasi disebut pula sebagai frites steak. Sayuran tidak biasanya disajikan dengan steak seperti Itu. Tetapi, umumnya salad hijau banyak disajikan dalam waktu yang sama. Itu pun hanya sesekali saja.
Makan malam bistlk ala AS terdiri atas sepotong bistlk. dipadu dengan karbohidrat seperti kentang panggang, kentang goreng, atau pure kentang. Disertai sayuran jagung, bunds, kacang hijau, Jamur, asparagus. tomat, kacang polong, bawang bombay disebut onion ring.
Kombinasi lainnya, bistlk juga dihldang-kan bersama udang atau ekor lobster. Saat makan malam mereka Juga menghidang-kannya dengan roti gulung.
Sementara di Italia, steak tidak banyak dimakan sampai setelah Perang Dunia II karena kondisi pada saat Itu tidak memungkinkan. Saat Ini di negara itu, seperti di daerah Pledmont dan Tuscany terkenal dengan kualitas daging sapinya.
http://andrehody.blogspot.com/2015/11/sejarah-steak.html
DI Balkan, membuat steak dengan cara melumurinya dengan mustard dan merica. lalu direndam didalam cuka dan minyak sayur selama seminggu. Kemudian digoreng dengan mentega. Bistlk Itu disantap dengan sepotong roti panggang yang atasnya ada telur goreng dan petersen
http://andrehody.blogspot.com/2015/11/sejarah-steak.html
Fakta unik tentang steack
1. Tidak harus daging sapi
Steak memang identik dengan daging sapi.
Padahal, steak bisa dibuat menggunakan daging dari hewan ternak lain, seperti kambing, unta, bison, kangguru, domba, babi, dan rusa.
Bahkan, kita juga bisa menggunakan beberapa jenis ikan, seperti salmon untuk dijadikan steak.
2. Argentina
Argentina merupakan negara yang paling banyak mengonsumsi daging sapi daripada negara-negara lain di dunia.
Daging sapi yang dikonsumsi oleh masyarakat Argentina biasanya diolah menjadi steak atau barbeque.
3. Austria
Negara ini memiliki hidangan nasional yang bernama Wiener Schnitzel. Ini adalah hidangan yang terbuat dari daging sapi.
Sekilas, hidangan ini sangat mirip dengan steak.
Hanya saja, hidangan ini menggunakan tepung dan telur sebagai bahan tambahannya.
Selain itu, makanan ini diolah dengan cara digoreng menggunakan banyak minyak.
4. Cara memasak
Kematangan daging dalam steak itu berbeda-beda.
Berikut beberapa tingkat kematangan steak yang bisa kita pilih sesuai selera:
- Raw adalah steak yang tidak dimasak.
Jenis steak yang tidak dimasak adalah steak tartare, carpaccio, gored gored, tiger meat, dan kifto.
- Seared, Blue rare atau very rare, adalah steak yang dibakar secara cepat.
Jadi, bagian luarnya terbakar dan bagian dalamnya mungkin masih mentah dan berwarna merah.
- Rare adalah steak yang dimasak dengan suhu 52 derajat celcius, jadi bagian luar steak ini berwarna abu-kecokelatan dan bagian dalamnya berwarna merah.
- Medium rare, adalah steak yang dimasak dengan suhu 55 derajat celcius, sehingga bagian dalam steak ini biasanya akan berwarna merah muda.
Standar inilah yang banyak dipakai oleh restoran atau rumah steak, sebagai standar kematangan steak.
- Medium adalah steak yang dimasak dengan suhu 63 derajat celcius, sehingga bagian luarnya akan berwarna abu kecokelatan dan bagian dalamnya berwarna merah muda.
Bagian dalam steak yang dimasak dengan cara ini biasanya sedikit panas.
- Medium well done adalah steak yang dimasak dengan suhu 68 derajat celcius, tapi bagian tengah dagingnya berwarna merah muda terang.
- Well done, adalah steak yang dimasak dengan suhu 73 derajat celcius, sehingga bagian dalam dagingnya akan berwarna abu kecokelatan.
- Overcooked, adalah steak yang dimasak dengan suhu di atas 90 derajat celcius, sehingga ada sedikit warna hita di bagian luar dagingnya.
Komentar
Posting Komentar