Describe Inggredients 01

1. Cabai Rawit



Deskripsi:Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batang berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, putih, putik kehijauan, kadang-kadang ungu. Buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasa pedas. Buah muda hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah masak berwarna merah terang. Biji banyak, bulat pipih, diamete 2-2,5 mm, kuning kotor (Dalimartha, 2000).


Klasifikasi:Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Super Divisi: Spermatophyta

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Sub Kelas: Asteridae

Ordo: Solanales

Famili: Solanaceae

Genus: Capsicum

Spesies: Capsicum frutescens (Anonimus, 2012)




2. Kentang




Deskripsi :
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman pangan terpenting ketiga dunia setelah beras dan gandum untuk dikonsumsi manusia. Kentang berasal dari daerah dataran tinggi Andes, Amerika Selatan. International Potato Centre (CIP) menyebutkan bahwa daerah tersebut merupakan pusat konservasi keanekaragaman hayati kentang (Ma’rufatin, 2011). Tanaman kentang dapat dibudidayakan di beberapa negara beriklim sedang, tropis dan subtropis (Otroshy, 2006). Di Indonesia, kentang dibudidayakan oleh petani di daerah dataran tinggi antara 800-1800 m (Ma’rufatin, 2011)


Kentang merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan menjalar dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau kemerahan atau berwarna ungu. Umbinya berawal dari cabang samping yang masuk ke dalam tanah, yang berfungsi sebagai tempat menyimpan karbohidrat sehingga bentuknya membengkak. Umbi ini dapat mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang yang baru (Aini, 2012).


Morfologi


Klasifikasi ilmiah dari tanaman kentang yang dikutip dari Setiadi (2009), yakni:


Kingdom : Plantae


Divisi : Magnoliophyta (Spermatophyta)


Kelas : Magnoliophyta (Dicotyedonae/Berkeping Dua)


Subkelas : Asteridae


Ordo : Solanales/Tubiflorae (Berumbi)


Famili : Solanaceae (Berbunga terompet)


Genus : Solanum (Daun mahkota berletakan satu sama lain)


Seksi : Petota


Spesies : Solanum tuberosum


Nama binomial : Solanum tuberosum LINN. (Solanum tuberosum L.)


Dalam Ma’rufatin (2011), kentang merupakan salah satu tanaman dikotil yang bersifat semusim dan berbentuk semak atau herba. Pada pertumbuhan kentang sendiri, terdapat empat fase pertumbuhan. Dimulai dari pertumbuhan vegetatif yaitu fase yang ditandai dengan tumbuh atau munculnya tunas. Fase tersebut terjadi kurang lebih 2-4 minggu sampai fase inisiasi. Pada fase inisiasi ini juga diikuti dengan pembentukan stolon dilanjutkan pembesaran umbi yang terjadi selama 7-8 minggu. Terakhir adalah fase pemasakan yang memerlukan waktu selama 2-3 minggu. Pada fase ini ditandai dengan terbentuknya kulit umbi kemudian bagian atas dari tanaman akan berwarna kekuning-kuningan dan mati. Sehingga jumlah waktu yang diperlukan selama proses pertumbuhan kentang adalah sekitar 13-20 minggu atau 90-140 hari. Dari jumlah hari tersebut dapat dikatakan bahwa kentang merupakan tanaman berumur pendek (Sunarjono, 2007).


Dalam Sumarni dkk, (2013) kentang cocok di tanam di daerah subtropis dan di dataran tinggi tropika pembentukan umbi terjadi dengan baik pada suhu siang 25oC dan suhu malam 17oC atau lebih rendah. Suhu perakaran yang baik untuk pertumbuhan umbi adalah 14,9oC sampai 17,7oC. Tanaman kentang tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan suhu rendah, yaitu 15 oC sampai 20oC, serta cukup sinar matahari (313 W/m2) dengan kelembaban udara 80-90% (Sunarjono, 2007).





3. Jagung



1. DESKRIPSI


Deskripsi Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1 m sampai 3 m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m.


2. AKAR
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.


3. BATANG
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. permukaan yang halus sampai berbulu. Batang tidak memiliki tangkai.


4. DAUN
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter. Warna hijau tua dengan permukaan yang berbulu.


5. BUNGA
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.




KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famil : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.

Komentar