1. KEMBANG KOL
Kubis bunga berbentuk mirip dengan brokoli. Perbedannya, kubis bunga memiliki kepala bunga yang banyak dan teratur dengan padat. Hanya "kepala" kembang kol yang lazim dimakan (dalam literatur berbahasa inggris disebut white curd). Pada dasar kepala tersebut terdapat daun-daun hijau yang tebal dan tersusun rapat. Kubis bunga juga mirip dengan kubis romanesco.
Kembang kol merupakan sumber vitamin dan mineral dan lazimnya dimakan dengan dimasak terlebih dahulu, meskipun dapat pula dimakan mentah maupun dijadikan acar.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), secangkir kembang kol mentah dapat memasok 77% vitamin C dari "Acuan Konsumsi Makanan" (Dietary Reference Intake) bagi orang dewasa. Kembang kol juga merupakan sumber penting protein, tiamin, riboflavin, niasin, kalsium, besi, magnesium, fosfor, dan zink, serta sangat baik sebagai sumber serat makanan, vitamin b6, asam folat, asam pantotenat, dan kalium. Sayur ini mengandung sedikit lemak jenuh, dan sangat sedikit kolesterol (kurang dari 1 g per kg).
Sebagaimana kubis-kubisan yang lain, kembang kol mengandung zat antigizi pula (goiterogen, "pembangkit kembung") sehingga perlu dipertimbangkan pembatasan konsumsinya.
2. SAWI
Tanaman sawi atau Brassica campestris .L, merupakan tanaman dikotil berbentuk perdu dengan sifat pertumbuhan dwi musim. Tanaman sawi masih termasuk dalam famili yang sama dengan tanaman kubis-kubisan, seperti kubis bunga, lobak, dan juga brokoli.
Sawi merupakan tanaman sayuran yang kandungan gizinya cukup tinggi, sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa senyawa brassinin yang terkandung dalam sawi dapat membantu mencegah timbulnya tumor payudara.
Selain itu, mengonsumsi sawi juga dapat menyehatkan mata dan mengendalikan kadar kolesterol didalam darah. Sehingga hal tersebut akan dapat mengurangi resiko serangan jantung.
Secara garis besar sawi dikelompokan menjadi dua tipe, yaitu Brassica campestris grup Pekinensis dan B. Campestris grup Chinensis.
Sawi yang termsuk dalam grup pekinensis di antaranya pe-tsai atau bok choy. Sedangkan yang termasuk grup Chinensis adalah choy sum atau chai sim atau sawi bakso dan pak choy.
Asal-usul sawi dari kelompok Barassica campestris diperkirakan berasal dari kawasan Mediterania dan daerah Timur dekat , Afghanistan, Iran, dan Pakistan Barat.
Selain itu, bukti lain juga menunjukan bahwa tanaman sawi berasal dari Cina dan Asia bagian Timur. Di Cina sawi telah dibudidayakan sejak abad ke- 5 setelah Masehi.
Waktu yang begitu lama tersebut membuat tanaman sawi berulang-ulang dalam mengalami persilangan alami maupun seleksi yang dilakukan manusia untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan.
Oleh karena itu, maka tak heran apabila sekarang terdapat berbagai varietas sawi yang dibudidayakan.
Sementara itu, di Indonesia sendiri ada tiga jenis sawi yang dapat dibudidayakan oleh petani, antara lain sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma.
Sawi putih (B. Juncea L. Var Rugosa Roxb & Prain) memiliki batang yang tegak dan bintil yang pendek serta berdaun lebar dengan warna hijau tua.
Sedangkan sawi hijau memiliki batang yang pendek dengan warna daun agak keputih-putihan serta memiliki rasa yang pahit. Dan yang terahir adalah sawi huma memiliki bentuk yang relatif kecil dan pendek, bisa dikatakan tanaman kerdil.
Supaya anda tahu lebih jelas mengenai tanaman sawi, maka pada pertemuan kali ini ingin berbagi informasi terkait klasifikasi dan morfologi dari tanaman sawi. Berikut ini adalah Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sawi Secara Lengkap.
Klasifikasi tanaman sawi :
Kingdom Plantae
Sub kingdom Tracheobinonta
Super Devisio Spermatophyta
Devisio Magnoliophyta
Kelas Magnoliophyta
Sub Kelas Dileniidae
Ordo Capparales
Familia Brassicaceae
Genus Brassica
Spesies Brassica juncea L.
Setelah anda mengetahui klasifikasi dari tanaman sawi, selanjutnya yaitu morfologi dari tanaman sawi. Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa tanaman sawi terbagi menjadi tiga jenis yaitu sawi putih, sawi hijau, dan sawi huma.
Adapun morfologi dari tanaman sawi terbagi menjadi lima, antara lain morfologi akar, morfologi daun, morfologi batang, morfologi bunga, dan morfologi buah dan biji. Berikut ini adalah morfologi dari tanaman sawi.
3. BAWANG PREY
Tanaman sawi atau Brassica campestris .L, merupakan tanaman dikotil berbentuk perdu dengan sifat pertumbuhan dwi musim. Tanaman sawi masih termasuk dalam famili yang sama dengan tanaman kubis-kubisan, seperti kubis bunga, lobak, dan juga brokoli.
Sawi merupakan tanaman sayuran yang kandungan gizinya cukup tinggi, sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa senyawa brassinin yang terkandung dalam sawi dapat membantu mencegah timbulnya tumor payudara.
Selain itu, mengonsumsi sawi juga dapat menyehatkan mata dan mengendalikan kadar kolesterol didalam darah. Sehingga hal tersebut akan dapat mengurangi resiko serangan jantung.
Secara garis besar sawi dikelompokan menjadi dua tipe, yaitu Brassica campestris grup Pekinensis dan B. Campestris grup Chinensis.
Sawi yang termsuk dalam grup pekinensis di antaranya pe-tsai atau bok choy. Sedangkan yang termasuk grup Chinensis adalah choy sum atau chai sim atau sawi bakso dan pak choy.
Asal-usul sawi dari kelompok Barassica campestris diperkirakan berasal dari kawasan Mediterania dan daerah Timur dekat , Afghanistan, Iran, dan Pakistan Barat.
Selain itu, bukti lain juga menunjukan bahwa tanaman sawi berasal dari Cina dan Asia bagian Timur. Di Cina sawi telah dibudidayakan sejak abad ke- 5 setelah Masehi.Waktu yang begitu lama tersebut membuat tanaman sawi berulang-ulang dalam mengalami persilangan alami maupun seleksi yang dilakukan manusia untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan.Oleh karena itu, maka tak heran apabila sekarang terdapat berbagai varietas sawi yang dibudidayakan.Sementara itu, di Indonesia sendiri ada tiga jenis sawi yang dapat dibudidayakan oleh petani, antara lain sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma.Sawi putih (B. Juncea L. Var Rugosa Roxb & Prain) memiliki batang yang tegak dan bintil yang pendek serta berdaun lebar dengan warna hijau tua.
Sedangkan sawi hijau memiliki batang yang pendek dengan warna daun agak keputih-putihan serta memiliki rasa yang pahit. Dan yang terahir adalah sawi huma memiliki bentuk yang relatif kecil dan pendek, bisa dikatakan tanaman kerdil.Supaya anda tahu lebih jelas mengenai tanaman sawi, maka pada pertemuan kali ini ingin berbagi informasi terkait klasifikasi dan morfologi dari tanaman sawi. Berikut ini adalah Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sawi Secara Lengkap.
Klasifikasi tanaman sawi :
Kingdom Plantae
Sub kingdom Tracheobinonta
Super Devisio Spermatophyta
Devisio Magnoliophyta
Kelas Magnoliophyta
Sub Kelas Dileniidae
Ordo Capparales
Familia Brassicaceae
Genus Brassica
Spesies Brassica juncea L.
Setelah anda mengetahui klasifikasi dari tanaman sawi, selanjutnya yaitu morfologi dari tanaman sawi. Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa tanaman sawi terbagi menjadi tiga jenis yaitu sawi putih, sawi hijau, dan sawi huma.
Adapun morfologi dari tanaman sawi terbagi menjadi lima, antara lain morfologi akar, morfologi daun, morfologi batang, morfologi bunga, dan morfologi buah dan biji. Berikut ini adalah morfologi dari tanaman sawi.
Komentar
Posting Komentar