Describe Inggredients 05

1. Ayam





Ayam adalah sejenis unggas berkaki dua yang banyak dipelihara oleh manusia karena dianggap banyak manfaatnya. Ayam yang sering dipelihara oleh manusia biasanya ayam peliharaan (gallus gallus domesticus). Ayam jenis tersebut merupakan keturunan langsung dari subspesies ayam hutan merah (gallus gallus). Ayam pun mempunyai jenis kelamin yaitu jantan dan betina. Ayam jantan pada umumya mempunyai ukuran tubuh lebih besar, berjengger lebih besar, ekornya panjang dan bisa berkokok. Ayam betina sebaliknya ukuran tubunya relative lebih kecil, berjengger kecil, dan ekornya pendek. Ayam termasuk hewan yang bersayap tetapi tidak bisa terbang. Hewan ini sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan asalkan tersedianya cukup makanan. Ayam biasanya memakan biji – bijian, pur, nasi dan lain – lain.


Jenis – jenis ayam sangat banyak tergantung fungsinya, yaitu ada ayam pedaging, ayam petelur, ayam hias dan ayam sabung.Ayam pedaging biasanya dimanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi. Ayam petelur juga sama dimanfaatkan telurnya untuk dikonsumsi. Ayam hias ialah ayam yang hanya dijadikan hiasan oleh pemiliknya, contonya ayam kate yang memiliki badan kecil, bulu yang halus cantik dan memiliki bentuk badan yang unik. Ayam sabung adalah ayam yang digunakan untukk bertaruh oleh pemiliknya.


Telur dan daging ayam sangat dianjurkan untuk dikonsumsi karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Telur ayam yaitu memiliki berbagai kandungan vitamin, mineral seperti vitamin A, ribovlafin, asam folat, vitamin B6, vitamin B12, zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan sumber protein yang sangat tinggi. Selain itu kandungan yang terdapat dalam kuning telur itu sendiri yaitu mengandung vitamin A, D, dan vitamin E yang sangat bermanfaat bagi kulit. Sedangkan daging ayam menurut USDA, 100 g ayam mengandung air (65 g), energi (215 kkal), protein (18 g), lemak (15 g), lemak jenuh (4 g), kolesterol (75 mg), kalsium (11 mg), besi (0,9 mg), magnesium (20 mg), fosfor (147 mg), kalium (189 mg), natrium (70 mg), dan seng (1,3 mg). Di antara vitamin dalam daging ayam antara lain vitamin C, vitamin B1 (hiamin), riboflavin, niacin, vitamin B-6(pyridoxamine), folat, vitamin B-12, vitamin A, vitamin E (tocopherol), vitamin D dan vitamin K.






2. Ikan Lele


1. Deskripsi Ikan Lele
Ikan lele (Clarias sp) merupakan salah satu jenis ikan konsumsi air tawar. Ikan lele termasuk ikan jenis catfish atau kata lain ikan yang memiliki kumis. Ciri dari ikan lele yaitu bentuk tubuh memanjang dan agak bulat, pada sirip dada terdapat duri yang keras dan runcing/tajam (patil), warna tubuh belang dengan kepala pipih dan terdapat kumis serta licin karena tidak memiliki sisik. Kemudin ikan ini memiliki alat pernafasan tambahan berupa dari modifikasi dari busur insangnya yaitu arborescent. Dibeberapa daerah ikan lele mempunyai banyak nama. Antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (aceh), ikan sibakut (karo), ikan pintet (banjarmasin), ikan keling (makassar), ikan lele atau lindi (Semarang).
Habitat ikan lele adalah sungai dengan arus air yang tenang seperti danau, rawa, telaga dan waduk. Ikan lele memiliki sifat nokturnal, yaitu aktif dan bergerak mencari makanan pada malam hari sedangkan pada siang hari hanya berdiam diri dan berlindung di tempat gelap.




2. Klasifikasi Ikan Lele
Klasifikasi ikan lele menurut SNI (2000), yaitu:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluroidae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp




3. Perbedaan Ikan Lele Jantan dan Betina
Perbedaan antara ikan lele jantan dan betina, yaitu:
· Bentuk kepala jantan lebih kecil dari lele betina
· Warna kulit dada lele jantan lebih gelap bila dibandingkan lele betina
· Lele jantan pada alat kelamin (papilla) agak menonjol dan memanjang ke arah belakang sedangkan betina membulat
· Gerakan lele jantan lebih aktif dan lincah sedangkan lele betina tidak
· Tulang kepala pendek dan agak pipih pada lele jantan sedangkan lele betina panjang dan agak sembung
· Perut lele jantan lebih ramping dan kenyal sedangkan betina buncit atau gembung dan lembek
· Lele jantan tidak dapat distriping sedangkan betina dapat. Jika dstriping lele betina akan mengeluarkan telur.




3. Ikan Bandeng





Klasifikasi Ikan Bandeng :
Kingdom : Animali
ilum : Chordata
Subpilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Gonorynchiformes
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos
Morfologi Ikan Bandeng :


Ikan bandeng memiliki bentuk tubuh yang memanjang, ramping, pipih dan oval. Panjang ikan ini berkisar 5 -10 cm bahkan lebih, dan juga memiliki ketinggian badan berkisar 2-4 cm. Sedangkan ukuran kepala pada ikan bandeng ini sejajar atau berukuran seimbang dengan ukuran badanya yang memiliki bentuk lonjong dan tidak memiliki sisik. Selain itu, ikan bandeng ini memiliki kepala depan yang mendekati mulut dan sedikit meruncing.


Ikan bandeng memiliki warna keputihan, abu-abu dan silver. Ikan bandeng memiliki sisik kecil yang berdiameter 0,01 -0,005 bahkan lebih. Sisik tersebut memiliki warna yang sama dan juga tidak mengkilap. Sirip badan ikan bandengan ini memiliki beberapa lapisan seperti lilin, memiliki bentuk segitiga dan terletak di insang di bawah perut.


Sedangkan sirip bagian punggung ikan bandeng ini memiliki tulang yang tersusun 14 batang. Salah satunya sirip yang terletak di bagian atas punggung memiliki fungis untuk mengontrol berenag ikan. Selain itu, sirip di bagian perut ikan bandengn ini terdapat di dekat bagian anus, yang memiliki fungi untuk mengatur keseimbangan berenang.


Sedangkan sirip lainnya pada ikan bandeng ini terletak di bagian belakang sangat besar, berwarna kehitaman atau kecoklatan dan juga runcing di bagian ujung. Sirip ini berfungsi untuk mengemudi kecepatan berang pada ikan bandeng.


Perlu di ketahui bahwa ikan bandengan adalah salah satu jenis ikan eurihalin, yang dapat berkembangbiak di sungai air tawar, air payau, dan air laut. Namun, untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan bandeng ini sangat relatif cepat yaitu 1-2 kg per ekornya bahkan juga bisa lebih tergantung pemeliharan ikan bandeng.

Komentar